Beberapa hari yang lalu, gue sama temen-temen lagi ngumpul. Seperti biasa, basa-basi ga jelas. Lalu kemudian perbincangan menjadi sedikit serius setelah temen gue mengeluh mengenai kondisi penyimpanan atau memori hape dia mulai habis. Tapi topik kali ini bukan tentang memori hape, tapi pendapat gue tentang memori manusia yang kapasitasnya mungkin tidak akan berkurang. Bahkan mungkin bakalan terus bertambah sampai ke batas yang tidak diketahui.
Perhatian! Sebelum gue bahas lebih lanjut, ingat ya bahwa gue bukan peneliti, bukan orang yang mendalami tentang ilmu ilmiah. Gue orang yang melewati masa SMA di jurusan IPS dan mengenyam kuliah di jurusan TI. Jadi kalian tidak akan menemukan bukti biologis, hasil survey, rumusan kimia, atau yang lainnya. Semuanya murni pendapat pribadi.
Awalnya, saat kita kecil kita mungkin tidak ingat banyak tentang masa kecil kita. Menurut gue hal ini karena pada saat kita kecil kita hanya memiliki 1 bagian penyimpanan memori (selanjutnya gue sebut blok). Blok ini sedikit berbeda dengan memori. Blok yang gue maksudkan disini adalah tempat semua yang dilihat, didengar, dirasakan, dan berbagai macam hal lainnya yang dialami. Jika kita memutuskan untuk melupakannya, maka kejadian yang berada di dalam blok tidak akan masuk ke dalam memori. Biar gampang, berikut akan gue jelaskan lewat tabel dibawah ini:
Blok | Memori | |
---|---|---|
Jam 23.00 | Ngopi dengan gelas coklat dan sendok biru | |
Cek email dan mention | ||
Kangen mantan sambil meluk guling | Tidur | |
Miring ke kanan sambil nangis | ||
Ketiduran |
Paham maksud gue? Jadi intinya di blok ini akan tersimpan semua yang kita alami. Kita bisa memilih untuk mengingat atau melupakan. Lalu mengenai hal-hal yang secara otomatis kita ingat, tergantung dengan pengaturan awal atau pada umumnya dikenal dengan mind-set. Contohnya dalam 1 pertandingan sepakbola antara MU vs Chelsea, kalian mungkin aja lupa berapa penyelamatan yang telah dilakukan De Gea atau Cech, tapi gue bisa ingat atau mungkin yang gue ingat mendekati jumlah yang sebenarnya. Hal itu karena kebiasaan gue untuk mengingat hal tersebut. Jadi karena pengaturan atau mind-set tersebut blok memori dan memori gue bekerja dengan cara yang berbeda. Pengaturan ini berbeda di setiap orang.
Lalu kenapa saat kecil kita susah mengingat kejadian saat itu?
Karena blok memori kita yang terus bertambah seiring bertambahnya usia dan kinerja memori kita yang tidak menentu. Misalnya saat stres, kita akan susah mengingat hal-hal yang lama atau hal-hal yang kecil karena memori kita susah untuk mengakses blok-blok yang letaknya jauh, terlupakan, atau ditumpuki oleh blok-blok lainnya. Saat seseorang mengalami amnesia, koneksi memori dan blok orang tersebut mengalami kerusakan sehingga susah untuk mengingat hal-hal yang dia alami. Ada yang sembuh dan bisa mengingat kembali, ada juga yang tidak bisa mengingat kembali.
Blok-blok yang tidak diakses oleh memori sebenarnya tidak menghilang, tapi beredar di antara blok-blok lainnya. Blok yang beredar ini akan bisa diakses oleh memori lagi, tapi agak susah walaupun memungkinkan. Manusia punya berbagai cara untuk mengingat sesuatu, begitu pula memori manusia punya banyak cara untuk mengakses blok-blok yang dimilikinya.
Seiring bertambahnya usia kemampuan memori manusia memiliki koneksi ke blok-bloknya semakin meningkat, tetapi jumlah blok yang dimilikinya juga semakin banyak. Saat koneksi antara memori dan blok-bloknya mulai menurun, maka akan ada blok-blok yang mulai terputus koneksinya dengan memori. Orang yang mengalaminya biasa disebut pikun. Blok-blok yang terputus bisa saja merupakan blok yang sudah lama berada tapi bisa juga blok yang baru saja tercipta.
Jadi berapa batas memori manusia?
Tidak terbatas! Semakin banyak manusia berinteraksi dengan hal-hal baru, semakin banyak pula blok memori yang dimilikinya. Semakin banyak cara memori untuk mengakses blok-bloknya dan semakin kuatnya koneksi antar memori dan blok-bloknya membuat hal-hal yang bisa diingat manusia semakin banyak. Walaupun kemampuan memori untuk mengakses blok-bloknya suatu saat akan menurun tapi jumlah blok-blok tersebut akan terus bertambah.
Kemampuan otak untuk terus membuat blok memori yang baru merupakan sebuah keajaiban yang agak susah gue jelaskan. Menurut gue tidak terbatasnya memori manusia ini merupakan suatu kekuasaan tuhan dan sangat susah untuk diduplikasi oleh manusia. Bukan tidak mungkin, tetapi susah. Mungkin saja puluhan tahun ke depan akan ada orang yang menciptakan sarana penyimpanan data yang tidak terbatas.
Sepertinya sudah cukup dari gue. Kalau kalian ada pendapat lain, silakan tuliskan di bagian komentar. Gue akan senang kalau ada yang menambahkan atau menyanggah pendapat gue ini.
Komentar