Hidup bersama Perangkat Android Jadul


Legacy Device adalah istilah yang digunakan untuk menyebut perangkat Android jadul, sudah tidak didukung oleh vendor pembuatnya lagi, dan semacamnya. Saat ini memakai smartphone yang dirilis lebih dari 5 tahun yang lalu adalah sebuah tantangan, setidaknya menurut saya banyak tantangan yang harus dihadapi. Mulai dari jumlah memori yang tidak lagi mencukupi, performa yang kurang lancar, aplikasi-aplikasi yang tidak kompatibel, dan lain-lain.

Berpindah ke smartphone baru ? Selain perlu biaya, kadang perlu waktu penyesuaian dengan yang baru. Sebenarnya perangkat legacy masih bisa dipakai, walaupun harus melakukan berbagai macam konfigurasi dimana-mana.

Hal-hal apa saja yang harus dilakukan ?

Berpindah ke aplikasi alternatif

Menggunakan aplikasi alternatif dengan cara yang resmi. Membingungkan ? Jadi biasanya perusahaan-perusahaan besar selain membuat aplikasi resmi, mereka juga memberi API untuk para pengembang, misalnya Google dan Facebook memberikan API untuk login ke game menggunakan akun yang sudah dimiliki, Twitter yang memberi API untuk posting tweet langsung ke Twitter, dan sebagainya.

Dengan adanya API, memungkinkan para pengembang membuat aplikasi alternatif yang memiliki fitur hampir menyamai aplikasi resmi, tetapi dengan ukuran yang lebih kecil sehingga tidak memakai memori yang terlalu banyak.

Browsing adalah hal pertama yang harus dilakukan. Banyak aplikasi alternatif yang tersedia di Play Store maupun langsung disediakan oleh pengembangnya untuk langsung didownload dan dipasang.

Ada juga yang memberikan aplikasi alternatif resmi, seperti misalnya LINE Lite, dimana kita masih bisa menggunakan beberapa fitur yang tersedia walaupun terbatas.

Walau dengan fitur yang bisa dibilang terbatas, setidaknya fitur-fitur penting masih bisa digunakan. Setidaknya masih tersedia memori untuk digunakan ke beberapa hal yang lebih penting.

Gunakan social media di browser

Terkadang beberapa social media memiliki aplikasi resmi yang menggunakan memori terlalu besar. Contoh paling nyata adalah Instagram (maaf ya Facebook). Di PlayStore, ukuran aplikasi mereka hanya dituliskan sekitar 30mb, setelah dipasang dan digunakan beberapa hari apa kalian tahu ukurannya jadi berapa ? Buktikan saja sendiri.

Instagram Real Size

Daripada harus memasang aplikasi dan susah mencari aplikasi alternatif, gunakan saja lewat browser bawaan. Memang tidak semudah memakai aplikasi yang sudah ada, seperti scrolling yang kurang smooth, tapi sebenarnya masih bisa digunakan.

Unlimited Power

Dengan fitur yang beda tipis, ditambah dengan pemakaian data yang lebih sedikit, dan tentu saja tidak perlu memori besar.

Tambahan: sekarang Instagram sudah bisa upload foto dari browser. Liat aja dari foto di atas. Walau seingat saya tidak bisa memakai filter dan story.

Task manager & cleaner

Bagian ini yang paling penting, entah kenapa beberapa pengguna masih ada saja yang menggunakan task manager dan cleaner tambahan yang jelas-jelas malah menggunakan RAM dan memori yang lebih banyak. Seperti misalnya Clean Master (langsung sebut merk saja, saya mah bebas). Sekitar 20mb ukuran yang tertulis di PlayStore, entah akan jadi berapa setelah dipasang.

Saya akan mulai membahas dari task manager. Menggunakan task manager tambahan itu tidak berguna. Buang-buang memori dan RAM. Android sendiri pada dasarnya sudah memiliki sistem manajemen task yang baik (buat yang sering ngoprek pasti ga asing sama istilah minfree).

Misalnya saat saya membuka game Injustice 2, maka sistem Android akan ‘mematikan’ beberapa aplikasi yang berjalan di background secukupnya sampai resource yang cukup untuk Injustice 2 tersedia. Tuh kan sederhana sekali, jadi buat apa task manager tambahan.

Kalau untuk cleaner, menurut saya memang perlu aplikasi tambahan. Walaupun melakukan pembersihan secara manual memang bisa dilakukan. Kalau memang mau melakukan secara manual, bersihkan cache aplikasi satu persatu melalui Pengaturan mungkin sudah cukup.

Sangat ribet kan, makanya saya menyarankan aplikasi tambahan tetapi pilihlah dengan bijak. Clean Master terlalu besar kalau hanya perlu fitur pembersihnya saja. Saya pribadi menggunakan SD Maid, lebih kecil dan sangat baik, UI yang sangat sederhana, sesuai dengan yang saya perlukan.

Jadi bisa kita ambil 2 kesimpulan. Pertama, berhenti menggunakan task manager tambahan. Kedua, menggunakan cleaner yang lebih bersahabat dengan memori.

Catatan tambahan: beberapa smartphone yang memiliki sistem operasi resmi (misalnya smartphone Xiaomi dengan MIUI, Huawei dengan EMUI), aplikasi semacam ini biasanya sifatnya adalah aplikasi bawaan atau aplikasi pabrik yang memang disertakan oleh mereka. Sejauh yang saya tahu, pada dasarnya Android tidak menyertakan aplikasi seperti itu.

Manual

Biasanya walaupun internal smartphone yang kita miliki kecil, tetapi kita pasangkan SD card yang lumayan besar dengan harapan bisa memiliki memori yang lebih lega. Sekalipun sudah begitu, tapi beberapa hal memang perlu dilakukan oleh kita sendiri.

Seperti misalnya memindahkan aplikasi yang terpasang di internal ke eksternal. Walaupun bisa menggunakan aplikasi tambahan agar lebih mudah, tetapi saya sarankan melakukan manual saja lewat Pengaturan. Supaya hasilnya lebih baik, karena kalau menggunakan aplikasi tambahan kemungkinan gagal bisa terjadi dan kita bisa kehilangan aplikasi serta data aplikasi yang bersangkutan.

Lainnya seperti misalnya memindahkan file bluetooth yang kita terima, memindahkan file yang kita download, beberapa file dari aplikasi yang kita pakai misalnya foto yang kita simpan dari BBM, dan sebagainya lebih baik dilakukan secara manual.

Penutup

Berdasarkan beberapa hal yang sudah berusaha saya jelaskan, maka agar lebih singkat akan saya list biar mudah untuk diingat.

  1. Berpindah ke aplikasi alternatif
  2. Gunakan social media di browser
  3. Berhenti menggunakan task manager tambahan
  4. Pindahkan aplikasi ke eksternal
  5. Memindahkan isi folder bluetooth, download, dan file-file yang bisa kita pindah ke eksternal

Ada yang lain ?

Catatan tambahan: Gal Gadot cantik tuh. Kalian semua harus nonton Wonder Woman.

Post Lainnya

Pemasangan Ruby dan Jekyll

Seperti yang gue bilang di post sebelumnya, bahwa gue akan memberikan tutorial tentang cara install Ruby dan Jekyll. Sebelum kita melangkah ke perjalanan yang lebih jauh, tutorial gue lebih cocok sama yang menggunakan Linux, Ubuntu lebih tepatnya, atau Lubuntu lebih tepatnya lagi. Untuk pengguna Mac dan sejenisnya, mungkin kalian bisa menggunakan Homebrew tapi cara pemasangannya ga bisa gue jelasin karena gue ga punya Mac. Untuk pengguna Windows dan sejenisnya, ke Google aja ya.

Pendapat Saya Tentang Medium

Medium, walau populer, tapi saya tidak tertarik untuk memakai Medium karena beberapa alasan. Direction yang diambil oleh Medium lebih kearah sebagai sebuah tempat untuk publikasi, bukan tempat untuk para penulis untuk berbagi story.

Android M disebut di Android Code Review

Ada yang pakai android ? Jelly Bean ? Kitkat ? Atau masih ada yang belum bisa move-on dari Gingerbread ? Hahahahaha

Komentar

Komentar akan tampil setelah diterima.