Mengenal Jekyll


Beberapa minggu belakangan, terhitung sejak awal masa liburan, gue main-main sama Jekyll dan SASS. Jekyll pada dasarnya bukan blogging platform, bukan juga CMS, tetapi static site generator. Fungsinya simple, mengubah apapun yang ada dan dia bisa, jadi sebuah HTML. Simple banget memang, kalo bikin HTML siapapun yang paham apa dasar HTML juga bisa.

HTML pada dasarnya bisa dikuasai semua orang. Contohnya, coba bikin file, nama terserah, ekstensinya .html. Contoh ya gue bikin file namanya test dan ekstensinya .html. Jadi nama filenya test.html. Lalu masukkan kode berikut:

<html>
  <head>
    <title>Hello World</title>
  </head>
  <body>
    <h1>Hello World</h1>
  </body>
</html>

Lalu drag file tersebut ke browser dan itu udah jadi. Simple kan ?

Lalu bergunanya Jekyll dimana lut ?

Its 2014, dude. Woman are smart now.

Dave Skylark

Begitu juga html, dan css, dan javascript, atau web lebih tepatnya. Sekedar info bagi kalian yang lebih suka baca dan lupakan, blog yang sementara ini masih simple memiliki banyak baris kode hanya untuk tampilannya. Pernah mikir berapa baris kode HTML yang dimiliki situs-situs kompleks macam Github, Twitter, Google, atau yang lain ?

Disinilah Jekyll berguna. Coba pikir aja, kalo misalnya kita ingin membuat web yang responsive, maka paling engga untuk sebaris menu di header untuk di laptop, lalu jadi horizontal di tablet/smartphone, kodenya kan panjang. Kalo menggunakan Jekyll, bikin aja file bernama navbar.html di folder _includes lalu masukkan di default layout dengan cara (% include navbar.html %), Selesai. Simple kan ?

Lalu tampilan setiap halaman juga bisa di set. Misalnya gue set cuman di setiap post boleh berkomentar. Simple kan ?

Postingan ini hanya sebagai pengenalan aja bahwa sebenarnya blogging itu ga perlu platform yang powerpol. Karena kita fokus ke konten, tampilan yang simple dan ringan menurut gue penting.

Selanjutnya akan gue jelasin tentang penginstalan. Jekyll pada dasarnya perlu Ruby, info lebih lanjut tersedia di Situs Ruby dan di Wikipedia tentang Ruby (programming language).

Ciao

Post Lainnya

WSL

WSL atau Windows Subsystem for Linux membuat kita bisa menjalankan Linux environment langsung melalui Windows. Saat ini cuma di support di Windows 10. Sejauh ini nyaman-nyaman aja. I’m having fun with it. Setidaknya ga perlu dual OS pakai VirtualBox atau menjalankan container Linux memakai Docker. Good job, Microsoft.

Cek Keamanan Password

Langsung aja ke sini. Masukin password kamu, nanti bakal otomatis dihitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan password tersebut.

Dear Blogger, Mari Tinggalkan Blogger

Yar, bantu setting blog aku dong. Aku pakai Blogger. Punya Google kan jadi pasti bagus layanannya.

Komentar

Komentar akan tampil setelah diterima.